Kegiatan ini bertujuan membantu pencegahan Coronavirus disease (COVID-19), terutama yang mengikuti pembinaan keagamaan di Masjid Al Istighfar Lapas Palangka Raya dan Gereja Oikumene Santo Paulus Lapas Palangka Raya.
Pembuatan masker kain dikerjakan WBP yang sudah terlatih menjahit melalui kegiatan pembinaan seksi kegiatan kerja di Lapas Palangka Raya. Sebagaimana dikatakan Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik Lapas Palangka Raya, Tigor Immanuel Hutabalian, akan dibuat 300 masker yang saat ini masih dalam proses penjahitan, yakni 150 buah untuk masjid dan 130 buah untuk gereja.
"Untuk memaksimalkan pembinaan WBP dalam kegiatan keagamaan, kami membuat masker kain yang saat ini masih dalam proses penjahitan. Nantinya akan dibagikan kepada WBP yang mengikuti kegiatan tersebut. Rencananya akan dibuat 300 masker. Mereka juga menerapkan protokol kesehatan COVID-19 saat menjalani kegiatan," jelas Tigor.
Sebagai informasi, Lapas Palangka Raya kembali membuka pembinaan keagamaan bagi para WBP beragama Islam dengan pembacaan yasin dan tausyiah rutin setiap malam Jumat dan khataman Alquran setiap Hari Minggu. Lalu, WBP beragama Kristen menjalankan ibadah setiap Hari Minggu.
Kontributor: Astri Gencari R.
Facebook
0 Comments:
Posting Komentar