PALANGKA RAYA- Tim Humas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palangka Raya dengan cermat mengikuti Videoconference mengenai Konsultasi Teknis (Konstek) Kehumasan Pemasyarakatan melalui aplikasi Zoom, Rabu (22/04).
Pemateri dalam kegiatan videoconference ini antara lain Leopold Sudaryono, Gatot Goei, Septiaji Eko Nugroho dan Damar Juniarto. Masing-masing pemateri diberi waktu 10 menit untuk menjelaskan PPT yang telah mereka siapkan dan diakhir akan ada sesi tanya jawab.
Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ibnu Chuldun). Beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memberi arahan kepada Humas di UPT Pemasyarakatan seluruh Indonesia untuk selalu memberikan citra positif dalam pemberitaan agar dapat melawan hoax yang beredar di sosial media.
"Humas harus tetap memberikan berita sesuai program kerja dan kebijakan pemerintah. Selain itu, beritakan hal positif seperti hasil-hasil yang dicapai di kemenkumham terutama dilingkungan pemasyarakatan" ungkap Ibnu.
Dalam kegiatan ini disampaikan kepada seluruh Humas bahwa berita dibuat tidak hanya untuk menyampaikan kegiatan saja, namun mengedukasi kepada masyarakat tentang Pemasyarakatan.
Ibnu Chuldun juga menyampaikan bahwa masyarakat harus tahu bahwa setelah dilakukan asimilasi dan integrasi untuk pencegahan Covid-19, lebih dari 38.000 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) hanya sekitar 0,0005% yang melakukan kejatahan atau pengulangan tindak pidana.
"Dalam kondisi saat ini, Humas Pemasyarakatan dapat membuat berita mengenai langkah-langkah pencegahan Covid-19, kreativitas dan inovasi WBP serta petugas dalam mendukung pemerintah dengan memproduksi APD dan lain-lain" ujar Ibnu.
Salah satu materi yang disampaikan adalah Pemasyarakatan dan strategi media oleh Leopold Sudaryono. Dalam hal ini dijelaskan bagaimana masyarakat sering keliru mengenai fungsi Pemasyarakatan. Sehingga sangat dibutuhkan penjelasan yang mudah diterima masyarakat. Jadi peran Humas sangatlah penting sebagai jembatan antara program pemerintah dan masyarakat.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan seluruh Humas Pemasyarakatan dapat selalu memberikan citra positif di masyarakat dan menekan hoax yang berkaitan dengan Pemasyarakatan.
Pemateri dalam kegiatan videoconference ini antara lain Leopold Sudaryono, Gatot Goei, Septiaji Eko Nugroho dan Damar Juniarto. Masing-masing pemateri diberi waktu 10 menit untuk menjelaskan PPT yang telah mereka siapkan dan diakhir akan ada sesi tanya jawab.
Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ibnu Chuldun). Beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memberi arahan kepada Humas di UPT Pemasyarakatan seluruh Indonesia untuk selalu memberikan citra positif dalam pemberitaan agar dapat melawan hoax yang beredar di sosial media.
"Humas harus tetap memberikan berita sesuai program kerja dan kebijakan pemerintah. Selain itu, beritakan hal positif seperti hasil-hasil yang dicapai di kemenkumham terutama dilingkungan pemasyarakatan" ungkap Ibnu.
Dalam kegiatan ini disampaikan kepada seluruh Humas bahwa berita dibuat tidak hanya untuk menyampaikan kegiatan saja, namun mengedukasi kepada masyarakat tentang Pemasyarakatan.
Ibnu Chuldun juga menyampaikan bahwa masyarakat harus tahu bahwa setelah dilakukan asimilasi dan integrasi untuk pencegahan Covid-19, lebih dari 38.000 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) hanya sekitar 0,0005% yang melakukan kejatahan atau pengulangan tindak pidana.
"Dalam kondisi saat ini, Humas Pemasyarakatan dapat membuat berita mengenai langkah-langkah pencegahan Covid-19, kreativitas dan inovasi WBP serta petugas dalam mendukung pemerintah dengan memproduksi APD dan lain-lain" ujar Ibnu.
Salah satu materi yang disampaikan adalah Pemasyarakatan dan strategi media oleh Leopold Sudaryono. Dalam hal ini dijelaskan bagaimana masyarakat sering keliru mengenai fungsi Pemasyarakatan. Sehingga sangat dibutuhkan penjelasan yang mudah diterima masyarakat. Jadi peran Humas sangatlah penting sebagai jembatan antara program pemerintah dan masyarakat.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan seluruh Humas Pemasyarakatan dapat selalu memberikan citra positif di masyarakat dan menekan hoax yang berkaitan dengan Pemasyarakatan.
Kontributor: Astri Gencari R
Facebook
0 Comments:
Posting Komentar